OTAKU
Pernah menonton anime atau film kartun sewaktu kecil? Pasti pernah.
Mulai dari anime yang lucu seperti sailor moon, digimon, pokemon, doraemon,
dan P-man hingga anime yang lumayan berat untuk konsumsi anak seperti
dragon ball dan one peace. Namun bagaimana jika kebiasaan menonton anime ini
berlanjut hingga dewasa. Bagi anda yang tidak menyukai atau kurang
menikmati film yang kebanyakan
diproduksi oleh negeri matahari terbit ini , mungkin akan mengaggapnya sebagai
hal yang aneh dengan pemikiran bahwa anime atau kartun tersebut diidentikkan
dengan dunia anak. Namun berbeda bagi orang-orang yang sangat menggemari atau
mencintai dunia yang satu ini.
Otaku,
begitulah penggemar anime atau manga ini disebut. Orang-orang yang ini biasanya
gemar mengumpulkan gambar, games, atau film yang berbau anime atau manga.
Mengumpulkan hal-hal yang berbau manga seolah menjadi candu bagi para otaku
yang akhirnya berubah dari hoby menjadi kebiasaan. Otaku tidak mengenal status
sosial. penikmatnya bisa berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil
hingga orang tua. Mulai dari yang putus sekolah hingga anak kuliah.
Banyak alasan yang menyebabkan orang tetap
menggemari anime dan manga. Tony, salah satu mahasiswa komunikasi mengatakan
bahwa hal positif yang didapatkan dari anime dan manga adalah semangat para
tokoh dalam ceritanya yang menginspirasi. lain lagi dengan Diman, yang menjadi
penikmat anime sejak berada di sekolah dasar hingga menjadi sarjana ini merasa
bahwa menonton anime merupakan hiburan tersendiri baginya. Berbagai alasan
memang yang membuat orang tetap bertahan mengikuti perkembangan dunia animasi
ini. Padahal dengan banyaknya seri serta pilihan animasi yang terbilang tidak sedikit, tidak menyurutkan penikmatnya untuk berpaling ke hiburan yang lain.
apakah ini artikel itu?, atau hanya tulisan tiga paragraf yang membicarakan hal yang tidak jelas, atau hanya sesuatu?
apapun itu saya senang menulisnya...
Bagus ji Des...setidaknya orang orang gak bakalan tidur baca tulisanmu kyk punyaku.hhaha
BalasHapusbelum pa sarjana
BalasHapusmay tapi setidaknya artikelmu tidak ngarang bebas kayak punyaku yang mesti kena komen dari yang diberitakan
BalasHapusastaga kak diman doa itu biar bisaki cepat-cepat segera sarjana...aaaamiiiin
BalasHapusaaaaamiiiiiiiiin. doakan ka lagi pade di artikel selanjutnya.
BalasHapus