Selasa, 03 April 2012

Berharap ini artikel

hari sabtu lalu ada kelas menulis di kampus. dengan hati yang riang, senang, gembira, dan bahagia saya mengikuti kelas itu. setelah selesai kakak koordinatornya bilang sesuatu yang intinya "BUAT ARTIKEL yaah" meeen makhluk dari mana itu artikel. perasaan saya pernah ketemu tapi lupa bagaimana penampakan bentuk dan rupa makhluk yang satu ini. nah jadilah saya mencari tahu si artikel ini di google. hasilnya...google tidak selalu bisa memberi apa yang anda inginkan. maka jadilah saya, di detik-detik terakhir menulis tentang makhluk yang satu itu. berbekal ilmu mengarang bebas yang saya dapat di SMA dan di bangku kuliah serta informasi dari informan yang wah sekali maka jadilah sesuatu itu. sesuatu yang sulit saya deskripsikan bentuknya. sesuatu yang saya harap apa-yang-dimaksudkan-kakak koordinator. ini dia sesuatunya


OTAKU

Pernah menonton anime atau film kartun sewaktu kecil? Pasti pernah. Mulai dari anime yang lucu seperti sailor moon, digimon, pokemon, doraemon, dan  P-man hingga anime yang  lumayan berat untuk konsumsi anak seperti dragon ball dan one peace. Namun bagaimana jika kebiasaan menonton anime ini berlanjut hingga dewasa. Bagi anda yang tidak menyukai atau kurang menikmati  film yang kebanyakan diproduksi oleh negeri matahari terbit ini , mungkin akan mengaggapnya sebagai hal yang aneh dengan pemikiran bahwa anime atau kartun tersebut diidentikkan dengan dunia anak. Namun berbeda bagi orang-orang yang sangat menggemari atau mencintai dunia yang satu ini.
 Otaku, begitulah penggemar anime atau manga ini disebut. Orang-orang yang ini biasanya gemar mengumpulkan gambar, games, atau film yang berbau anime atau manga. Mengumpulkan hal-hal yang berbau manga seolah menjadi candu bagi para otaku yang akhirnya berubah dari hoby menjadi kebiasaan. Otaku tidak mengenal status sosial. penikmatnya bisa berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang tua. Mulai dari yang putus sekolah hingga anak kuliah.
Banyak alasan yang menyebabkan orang tetap menggemari anime dan manga. Tony, salah satu mahasiswa komunikasi mengatakan bahwa hal positif yang didapatkan dari anime dan manga adalah semangat para tokoh dalam ceritanya yang menginspirasi. lain lagi dengan Diman, yang menjadi penikmat anime sejak berada di sekolah dasar hingga menjadi sarjana ini merasa bahwa menonton anime merupakan hiburan tersendiri baginya. Berbagai alasan memang yang membuat orang tetap bertahan mengikuti perkembangan dunia animasi ini. Padahal dengan banyaknya seri serta pilihan animasi yang terbilang tidak sedikit, tidak menyurutkan penikmatnya untuk berpaling ke hiburan yang lain.

apakah ini artikel itu?, atau hanya tulisan tiga paragraf yang membicarakan hal yang tidak jelas, atau hanya sesuatu?
apapun itu saya senang menulisnya...


5 komentar:

  1. Bagus ji Des...setidaknya orang orang gak bakalan tidur baca tulisanmu kyk punyaku.hhaha

    BalasHapus
  2. may tapi setidaknya artikelmu tidak ngarang bebas kayak punyaku yang mesti kena komen dari yang diberitakan

    BalasHapus
  3. astaga kak diman doa itu biar bisaki cepat-cepat segera sarjana...aaaamiiiin

    BalasHapus
  4. aaaaamiiiiiiiiin. doakan ka lagi pade di artikel selanjutnya.

    BalasHapus

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com