Minggu, 26 Februari 2012

gaje ala ken n kicong



Japanvagansa namanya. Acara yang diadakan oleh salah satu fakultas di unhas yang bertempat di ittc selama dua hari. Selama itu pula saya dan kakak saya datang meramaikan (baca: buang-buang uang) acara tersebut. Pada hari pertama saya berangkat bersama kakak saya dan beberapa temannya. Hari itu merupakan hari yang betul-betul menjengkelkan, karena kami datang pagi-pagi alhasil belum banyak yang datang karena acara belum dimulai. Setelah berkeliling kurang lebih setengah jam, kami menuju pendaratan terakhir yaitu foodcourt yang aneh nan tidak jelas. Di sana ada dua atau tiga belas stan makanan dan kawan tebak berapa yang buka, cuma empat stan dihari sabtu kelabu itu. Mennnn -_-“. Dan setelah menimbang, memikirkan, dan memahami baik-baik makanan yang ada, akhirnya saya memesan mie goreng. Setelah menunggu sekitar sepuluh menit yang panjang akhirnya pesanan datang. Namun bukan mie goreng yang biasa saya makan di kantin kampus yang muncul, yang hadir adalah mie goreng ekstra banyak, dengan ukuran yang lebih kecil, dan baunya itu heukssss minta ampun deh. Bayangkan udang+cumi+ikan+ayam dikolaborisakan dalam satu piring yang dipadukan dengan kuah ayam.#don’t try it at home kawan#. Tapi berhubung waktu itu sudah menunjukkan setengah dua siang dan mengingat sejak pagi belum ada makanan yang menghuni perut ini maka terjadilah apa yang harusnya terjadi hehehe. Setelah makan, kami langsung pulang dengan muka kakakku yang ditekuk belasan kali “tidak sesuai dengan harapan” katanya. Dia memang orang yang paling senang + menggebu-gebu tingkat akut waktu mau datang ke tempat tersebut.
Pulang ke rumah kami disambut oleh kehebohan seorang kakak yang hari itu juga menyempatkan diri untuk datang ke festival itu. Dia menunjukkan foto-fotonya yang mengenakan yukata di festival tersebut. Alhasil sodara-sodara muka kakakku yang tadi ditekuk belasan kali sekarang tekukannya sudah tidak bisa dihitung. Dan untuk membalas itu akhirnya kami maksud saya kakakku berjanji untuk kembali keesokan harinya yang merupakan hari terakhir festival tersebut. “ini semua demi momen yang jarang datang” katanya dengan mata yang berapi-api.
Alhasil keesokan harinya kami berhasil sampai di tempat yang sama tanpa kehilangan satu apapun (kecuali uang sewa pete-pete). Kami langsung menuju kesalah satu stan yang menyewakan yukata. Setelah memilih yukata yang akan dikenakan, kamipun dipasangkan baju khas negeri sakura tersebut oleh kakak-kakak yang bertugas di sana. Pakaian yang saya ambil berwarna hitam dengan motif bunga sakura merah muda yang senada dengan jilbabku, sedangkan kakakku mengambil yukata berwarna biru langit yang bermotif abstrak (abis gag tahu motif bajunya apa). Sewaktu dipasangkan baju itu, rasanya sesak tapi senang juga soalnya ini pertama kali dalam hidupku memakai baju khas negara lain apalagi jepang. Bagi kakakku in bukan yang pertama karena dulu dia sempat mengikuti salah satu proses pengkaderan di fakultasnya dengan memakai baju khas korea yang sampai sekarang masih setia menunggu di dalam lemari menunggu di pakai kembali. Setelah proses pemasangn selesai kami langsung berfoto dengan pose yang telah dilatih dan disempurnakan di rumah. Wah senengnya akhirnya hajat yang ada ini tersampaikan juga....
 
foto kicong sebelum pergi  hari 1


ini fotonya ken

akhirnya pake yukata

cantik toh kalo nda ditekuk mukanya


with kakak-kakak


 sekali lagi kawan satu hari terlewat tanpa sosok darinya namun dua hari itu bisa kunikmati lebih lama tak melihatnya lebih cepat juga rasa ini hilang (kenapa na kembali galau ini tulisan --")

*cara tercepat melupakan seseorang adalah dengan memperbanyak kenangan indah dalam hidup kita, bukan dengan memperburuk hidup orang lain (baca:pelarian)
-ken-


0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com